Seorang guru besar salah satu PTN terkemuka pernah mengemukan pendapatnya dalam sebuah kuliah perbedaan diplomat dan perempuaan, kalau seorang diplomat mengatakan iya itu artinya tidak. Diplomat tidak pernah mengatakan tidak. Namun apabila seorang perempuan mengatakan tidak maksudnya mungkin. Kalau mengatakan mungkin maksudnya ya. Tidak ada perempuan bilang ya.
Ketika 2 orang anak adam dan hawa saling jatuh cinta, di sadari atau tidak maka rasa diantara keduanya tidak akan bisa di tutupi, karena ada dua hal dalam hidup ini yang tidak bisa di tutupi atau di sembunyikan yaitu batuk dan rasa cinta. Bagi laki-laki, jangan menunggu atau berharap si wanita akan menyatakan dulu, karena wanita itu pada dasarnya pemalu dan wanita akan cenderung menahan dirinya dari pada harus menyatakan cintanya lebih dahulu. Harus ada keberanian dan tekat membaja serta pantang malu dalam diri laki-laki jika iya memang ingin memperjuangkan cintanya, jangan sampai penyesalan datang di akhir. Sesungguhnya Wanita itu butuh kepastian, dan jangan membuatnya menunggu lama dalam ketidak pastian.
semoga kisah ini membawa hikmah. ada sebuah pepatah jawa yang mengatakan “trisno jalaran soko kulino”. ya mungkin inilah yang terjadi pada mereka. setiap hari bertemu, dan tak jarang mereka sering berkomunikasi, hingga akhirnya tumbuh benih-benih cinta dalam persahabatan mereka. Sudah tak terhitung sahabat dari kedua belah pihak menjadi mak comblang dan menyarankan mereka segera jadian. suatu hari si hawa berucap “masak aku yang harus menyatakan dulu??????”. sedang dari pihak adam, tak ada keberanian untuk menyatakan cinta, takut di tolak dan takut si hawa sudah punya pasangan. Hingga akhirnya suatu hari si hawa di kenalkan dengan si fulan. 2 bulan setelah perkenalan, si fulan mengkhitbahnya. ada kegalauan dalam hati hawa, karena sesungguhnya dia msh memendam rasa pada adam, namun belum ada kepastian dan keberanian bagi adam tuk menyatakan cintanya. hingga akhirnya si hawa menerima khitbah dari fulan meski sesungguhnya dy belum yakin 100% dengan keputusannya. Meskipun Si hawa berusaha menutupi tentang rencana pernikahannya, namun pada akhirnya kabar itu terdengar si adam. Nasi sudah jadi bubur, tak mungkin lagi bagi si adam tuk menyatakan cintanya pada hawa, karena hawa telah di khitbah orang lain.